Sabtu, 26 Oktober 2013

IDENTIFIKASI SIFAT LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT



KIMIA
IDENTIFIKASI SIFAT LARUTAN  ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT


     I.   TUJUAN PRAKTIKUM
·         Mengidentifikasi zat yang tergolong ke dalam larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
·         Menguji daya hantar listrik beberapa larutan
·         Mengamati gejala berlangsungnya hantaran arus listrik
·         Mengamati percobaan untuk menentukan larutan elektrolit dan non elektroit
·         Menemukan fakta yang relevan dari hasil percobaan daya hantar istrik larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
·         Mencari persamaan dan perbedaan antara larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan nonelektrolit

II.              DASAR TEORI
Menurut Ilmuwan Svante August Arrhenius dari Swedia menerangkan teori ion tentang hantaran listrik melalui larutan. Arrhenius berpendapat bahwa zat-zat elektrolit yang dilarutkan dalam air akan terurai (terionisasi) menjadi ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Ion-ion tersebut dapat bergerak bebas sehingga menghantarkan listrik melalui larutan.

Larutan Elektrolit 
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Larutan elektrolit ada dua macam, yaitu:
1.     Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik. Nilai derajat dissosiasi larutan elektrolit kuat =1. Senyawa elektrolit kuat terbentuk dari ikatan ionik. Contoh: air aki (asam sulfat), asam klorida, air garam, dll.
2.     Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan lemah. Nilai derajat dissosiasi larutan elektrolit lemah antara 0 sampai 1. Senyawa elektrolit lemah terbentuk dari ikatan kovalen polar. Contoh: air cuka, amonium hidroksida, air, dan lain-lain.





 Larutan Non Elektrolit
Larutan yang tidak dapat menhantarkan listrik sama sekali. Nialai derajat disosiasinya = 0. Senyawa non elektrolit terbentuk dari ikatan kovalen non polar. Contoh: minyak goreng, bensin, oli, dll.
Uji Elektrolit
Untuk membedakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit dapat dilakukan pengujian dengan electrolyte tester (alat uji elektrolit), dengan kriteria sebagai berikut:
-        Larutan elektrolit kuat Lampu menyala dan muncul gelembung gas pada elektroda.
-        Larutan elektrolit lemah Lampu tidak menyala dan muncul gelembung gas pada elektroda.
-        Larutan non elektrolit Lampu tidak menyala dan tidak muncul gelembung gas pada elektroda.

III.            ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan antara lain yaitu:


·       Baterai 1,5 v (5 buah)
·        Bola Lampu
·          2 buah Gelas kimia
·         Kabel penghubung
·         Elektroda


Bahan :


·       Larutan garam dapur (NaCl) secukupnya
·       HCl
·       NaOH
·       Aquades
·       Asam asetat
·         Alcohol
·         Larutan gula (C12H22O11) secukupnya



IV. CARA KERJA
·          Menyiapkan alat dan bahan dan menyusun rangkaian penguji larutan.
·         Kedua menyambungkan kabel dengan lampu
·         Ketiga  menyambungkan kabel  dengan batang karbon yang pertama,dan satu potong kabel lainnya untuk batang karbon yang kedua.
·         Menyiapkan larutan yang akan di uji :

1.      Larutan garam dapur.
·         Menuangkan larutan garam dapur kedalam gelas kimia.
·         Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah berisi larutan garam dapur, namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
·         Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·         Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu larutan gula dapur.
2.      Larutan gula dapur.
·         Menuangkan larutan gula dapur kedalam gelas kimia.
·         Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah berisi larutan gula dapur, namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
·         Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·         Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu larutan HCl.
3.      Larutan HCl
·         Menuangkan larutan HCl kedalam gelas kimia.
·         Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah berisi larutan HCl, namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
·         Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·         Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu larutan NaOH.


4.      Larutan NaOH.
·         Menuangkan larutan NaOH kedalam gelas kimia.
·         Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah berisi larutan NaOH, namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
·         Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·         Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu larutan aquades.
5.      Larutan aquades.
·         Menuangkan larutan aquades kedalam gelas kimia.
·         Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah berisi larutan aquades, namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
·         Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·         Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu larutan asam asetat.
6.      Larutan asam asetat.
·         Menuangkan larutan asam asetat kedalam gelas kimia.
·         Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah berisi larutan asam asetat, namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
·         Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·         Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air yang kemudian akan kami gunakan untuk menguji larutan berikutnya yaitu larutan alcohol .
7.      Larutan alcohol.
·         Menuangkan larutan alcohol kedalam gelas kimia.
·         Kemudian memasukkan kedua batang karbon ke dalam gelas kimia yang telah berisi larutan alcohol, namun batang karbon tidak kami biarkan bersentuhan.
·         Lalu mengamati keadaan batang karbon di dalam larutan tersebut dan keadaan bola lampu.
·         Setelah menguji batang karbon dan bola lampu, selanjutnya kami membersihkan batang karbon tersebut dengan air dan kemudian kami menyusun data pengamatan.

V.  DATA  PENGAMATAN :

NAMA LARUTAN
LAMPU
GELEMBUNG GAS
KETERANGAN
Garam dapur
TERANG
ADA
ELEKTROLIT KUAT
Gula dapur
MATI
TIDAK ADA
NON ELEKTROLIT
HCl
TERANG
ADA
ELEKTROLIT KUAT
NaOH
TERANG
ADA
ELEKTROLIT KUAT
Aquades
MATI
TIDAK ADA
NON ELEKTROLIT
Asam asetat
MATI
ADA
ELEKTROLIT LEMAH
Alkohol
MATI
ADA
ELEKTROLIT LEMAH

VI. PENGOLAHAN DATA
Keelektrolitan suatu larutan dapat diketahui dengan alat uji elektrolit. Beikut hasil analisa dari percobaan yang sudah dilakukan :
Larutan-larutan tersebut ada yang bisa menyalakan lampu ada pula yang tidak, ada yang menghasilkan gelembung ada pula yang tidak. Larutan yang menimbulkan gelembung adalah larutan elektrolit, sedangkan yang tidak adalah larutan non-elektrolit.
Larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik (ditunjukkan dengan lampu yang menyala terang) karena dapat terionisasi dengan baik (ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung) merupakan larutan elektrolit kuat.
Larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan buruk (ditunjukkan dengan lampu yang menyala redup atau tidak menyala sama sekali) karena tidak dapat terionisasi dengan baik (ditunjukkan dengan masih adanya gelembung-gelembung) merupakan larutan elektrolit lemah.
Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik sama sekali (ditunjukkan dengan lampu yang sama sekali tidak menyala) karena tidak dapat terionisasi sama sekali (ditunjukkan dengan tidak adanya gelembung-gelembung) merupakan larutan non-elektrolit.
Dari tabel pengamatan, dapat kami olah menjadi :
1)      Larutan garam dapur termasuk elektrolit kuat karena memiliki gelembung banyak pada waktu diuji, dan hasil nyala lampu terang.
2)      Larutan gula dapur termasuk non elektrolit karena pada saat dilakukan pengujian tidak terdapat gelembung dan lampu tidak menyala.
3)      Larutan HCl elektrolit kuat karena pada saat di uji terdapat banyak gelembung dan nyala lampunya terang.
4)      Larutan NaOH termasuk elektrolit kuat karena memiliki gelembung banyak pada waktu diuji, dan hasil nyala lampu terang.
5)      Larutan aquades termasuk non elektrolit karena tidak terdapat gelembung pada saat dilakukan pengujian dan lampu tidak menyala.
6)      Larutan asam asetat termasuk elektrolit lemah karena pada saat dilakukan pengujian terdapat gelembung dan lampu tidak menyala.
7)      Larutan alcohol termasuk elektrolit lemah karena pada saat dilakukan pengujian terdapat gelembung namun lampu tidak dapat menyala.




VII. Kesimpulan              
Dari hasil pengamatan dapat kami  simpulkan bahwa :
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Jika diuji dengan alat uji elektrolit maka larutan elektrolit akan menimbulkan gelembung sedangkan larutan nonelektrolit tidak menimbulkan gelembung. Contoh larutan elektrolit kuat  adalah  larutan garam dapur,  sedangkan contoh larutan nonelektrolit adalah larutan gula dapur.

















E. Pertanyaan dan Diskusi
1.      Larutan apa saja yang dapat menyalakan lampu ?
2.      Bagaimanakah nyala lampu pada setiap larutan ?
3.      Apakah semua larutan dapat menimbulkan gelembung gas ? Sebutkan larutan yang menimbulkan gas ?
4.      Berdasarkan hasil pengamatan,kelompokan larutan – larutan tersebut ke dalam larutan elektrolit kuat,larutan elektrolit lemah dan larutan nonelektrolit !
5.      Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil pratikum !

Jawaban
1.      Larutan yang dapat menyalakan lampu antara lain yaitu  larutan Garam dapur (NaCl), HCl,dan NaOH.

2.      Nyala lampu pada setiap larutan adalah sebagai berikut .Larutan NaCl ( Garam dapur ) dapat menyala dengan terang,larutan HCl juga dapat menyala dengan terang,serta larutan NaOH nyala lampunya terang.

3.      Tidak semua larutan dapat menimbulkan gelembung gas.Larutan yang dapat menimbulkan gelembung gas antara lain garam dapur ( NaCl ), HCl, NaOH, Asam Asetat dan alcohol.

4.      Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan,larutan tersebut dapat dibedakan menjadi 3 yaitu larutan elektrolit kuat,larutan elektrolit lemah dan larutan nonelektrolit.Larutan yang termasuk ke dalam larutan elektrolit kuat  adalah NaOH,Garam dapur (NaCl),HCl.Larutan tersebut digolongkan larutan elektrolit kuat karena dapat menimbulkan gelembung gas,dan nyala lampunya terang.Larutan yang termasuk larutan elektrolit lemah adalah asam asetat dan alcohol.Sedangkan larutan yang tergolong ke dalam larutan nonelektrolit adalah Aquades dan Gula dapur.


5.      Dari hasil pengamatan yang telah di lakukan dapat di simpulkan bahwa larutan dapat di kelompokan menjadi tiga macam yaitu larutan elektrolit kuat,larutan elektrolit lemah dan larutan nonelektrolit.Larutan yang termasuk larutan elektrolit kuat adalah  NaOH,Garam dapur,dan HCl.Larutan yang termasuk larutan elektrolit lemah antara lain ada asam asetat dan alcohol sedangkan Aquades dan Gula dapur termasuk larutan non elektrolit.Masing-masing larutan berbeda-beda.Tidak semua larutan dapat menghasilkan gelembung dan menyalakan lampu dengan terang.



2 komentar:

  1. terimakasih , berkat informasi ini saya dapat mengerjakan Ujian Praktik kimia hhh

    BalasHapus